Selasa, 01 Januari 2013

KEUTAMAAN IBADAH UMROH


KEUTAMAAN IBADAH UMROH

Dalam hati setiap Muslim yang taat sudah dapat di pastikan merindukan tanah haram, baik Makkah maupun Madinah. Kerinduan ini muncul dari ruhiyah atau hubungan yang kuat antara pribadi seorang muslim dengan Sang Pencipta. Hubungan tanpa hijap (tirai) ini merupakan sebuah proses yang dilakukan secara berkala dan istiqomah.
Aktifitas untuk menjaga intensitas hubungan antara manusia dan Sang Pencipta saat di tanah haram sendiri, adalah aktifitas Haji dan Umrah. Haji dan umrah biasa dilakukan umat Muslim seluruh dunia. Berbeda dengan ibadah Haji yang dilakukan selama 1 tahun sekali pada bulan dzulhijah, Ibadah umroh dapat dilaksanakan setiap saat, Dan berikut ini adalah keutamaan-keutamaan Ibadah Umrah :
1. Umrah adalah Jihad sebagai mana ibadah Haji.
Aisyah berkata :
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
artinya : “Wahai Rasulllah, apakah benar seorang perempuan juga wajib melaksanakan Jihad?” beliau SAW menjawab, “ia dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan Ibadah Haji dan Umrah” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani)
2. Menghapus dosa di antara dua umroh.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Bahwa Rasulallah SAW bersabda :
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
3. Umrah menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa.
Dari Abdullah, Rasulallah SAW bersabda :
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
Ibadah haji maupun umroh telah di contohkan oleh Rasulullah SAW, dan menjadi rangkaian ibadah pelengkap dan penyempurna keislaman seseorang. Oleh karna itu ibadah haji dan umrah merupakan ibadah yang istimewa bagi umat islam. Semoga Allah dapat mempermudah kita semua dalam menjalankan ibadah haji dan umrah. Amin.
Bila Anda telah berniat untuk segera ke Tanah Suci, segeralah untuk mendaftarkan diri. Anda bisa mendaftar secara online melalui www.madinaprima.com. Cukup dengan biaya pendaftaran Rp. 2,8 juta saja. Selanjutnya ikhtiar yang terus menerus, doa dan sholat serta dikawal dengan berbagai amalan-amalan sunah lainnya, niscaya jalan ke Tanah Suci hanya sejengkal urusannya bagi Allah SWT. Insyaallah.

untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website biaya umroh 2013http://umrohhajiku.com/
 

Beberapa Kesalahan Dalam Thawaf

Beberapa Kesalahan Dalam Thawaf

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh sebagian jama’ah haji, diantaranya:
  1. Memulai thawaf sebelum Hajar Aswad, sedang yang wajib haruslah dimulai dar Hajar Aswad.
  2. Thawaf didalam Hijr Ismail. Itu berarti ia tidak mengelilingi Ka’bah, tapi hanya sebagiannya saja, karena Hijr Ismail termasuk Ka’bah, maka dengan demikian thawafnya tidak sah (batal).
  3. Raml (berjalan cepat) pada seluruh putaran yang tujuh. Padahal Raml itu hanya dilakukan pada tiga putaran pertama dan itupun tertentu dalam Thawaf Qudum saja.
  4. Berdesak-desakan untuk dapat mencium Hajar Aswad, dan kadang-kadang sampai pukul-memukul dan saling mencaci maki. Hal itu tidak boleh, karena dapat menyakiti sesama muslim, disamping memaki dan memukul antar sesama muslim itu dilarang kecuali dengan jalan yang dibenarkan agama.
  5. Tidak mencium Hajar Aswad sebenarnya tidak membatalkab thawaf, thawafnya tetap sah sekalipun tidak menciumnya. Maka cukuplah dengan berisyarat (melambaikan tangan) dan bertakbir disaat berada sejajar dengan Hajar Aswad, walaupun dari jauh.
  6. Mengusap-usap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan barokah dari batu itu. Hal ini adalah bi’ah, tidak mempunyai dasar sama sekali dalam syariat Islam. Sedang menurut tuntunan Rasullullah Shallallahu alaihi wa Sallam cukup dengan menjamah dan menciumnya saja. Itupun kalau memungkinkan.
  7. Menjamah seluruh pojok Ka’bah, bahkan kadang-kadang menjamah dan mengusap-usap seluruh dindingnya. Padahal Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah menjamah bagian-bagian Ka’bah kecuali Hajar Aswad dan RukunYamani saja.
  8. Menentukan do’a khusus untuk setiap putaran thawaf. Karena hal itu takpernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Adapun yang beliau lakukan setiap melawati Hajar Aswad adalah bertakbir. Pada setiap akhir putaran antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani beliau membaca:
RABBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH, WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
“Ya Allah, berikanlah kebaikan di duina dan berikan kami kebaikan di akhirat, dan hindarkan kami dari siksa neraka” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
9. Mengeraskan suara pada waktu thawaf sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama’ah atau para muthawwif yang dapat mengganggu orang lain yang juga melakukan thawaf.
10 Berdesak-desakan untuk melakukan shalat di dekat Maqam Ibrahim. Hal ini menyalahi sunnah, disamping mengganggu orang-orang yang sedang thawaf. Maka cukup melakukan shalat dua raka’at itu ditempat lain didalam Masjidil Haram.

untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website biaya umroh 2013http://umrohhajiku.com/

Pengertian Thawaf

Pengertian Thawaf

Pengertian-thawaf
Pengertian-thawaf
Thawafadalah berjalan mengelilingi sekitar Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Ibadah Thawaf ini ada dua yaitu: Thawaf Haji dan Thawaf Umroh. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di hajar Aswad juga. Saat melakukan Thawaf , Baitullah (Ka’bah) harus berada disamping kiriorang yang Thawaf, dengan kata lain melakukan putaran thawaf dengan putaran kiri (berlawanan dengan arah jarum jam).
Ketujuh putaran Thawaf harus diselesaikan / dilakukan dalam satu waktu, dalam arti tanpa jeda diantara putaran Thawaf kecuali karena keadaan darurat. Jika terdapat jeda bukan dikarenakan Udzur, maka Thawaf tidak sah dan harus diulang dari awal. Mulai dari putaran pertama walaupun tadi sudah enam putaran.

Tata Cara melakukan Thawaf

  1. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dengan memilih diantar cara berikut:
    1. Taqlil (mengecup) Hajar Aswad
    2. Istilam (menjamah, menhusap) Hajar Aswad boleh dengan tangan atau tongkat, kemudian dikecup.
    3. Isyarat tangan (seperti melambai) dan tangan tidak perlu dikecup.
    4. Istilam dan Taqlil sekaligus sambil membaca: BISMILLAH WALLAHU AKBAR
    5. “Dengan menyebut Nama Allah , Allah Maha Besar” (Ibn Asakir)
    6. Selanjutnya hadap kanan dan mulailah mengelilingi Ka’bah sampai tujuh kali putaran.
      1. Bagi laki-laki, tiga putaran pertama dilakukan dengan berlari-lari kecil (Raml) jika bisa, dan sisa putaran lainnya dengan berjalan biasa. Bagi wanita tidak ada lari-lari kecil, cukup berjalan biasa.
      2. Setiap sampai dirukun Yamani, kalau bisa diusap tanpa dikecup dan tidak ada isyarat, terus berjalan kearah Hajar Aswad, sambil berdo’a:
RABBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH, WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
“Ya Allah, berikanlah kebaikan di duina dan berikan kami kebaikan di akhirat, dan hindarkan kami dari siksa neraka” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
  1. Setelah sampai Hajar Aswad lakukan seperti pada permulaan.
  2. Shalat di belakang Maqam Ibrahim
    1. Bila tujuh putaran Thawaf telah selesai, berjalanlahkebelakang maqam Ibrahimmencari tempat untuk shalat dua raka’at. Ketika melintas di maqam Ibrahim, bacalah:
WAT TAKHIDZU MIM MAQAMI IBRAHIMA MUSHALLA
“Dan jadikanlah oleh kalian sebagian dari maqam Ibrahim itu tempat shalat” (HR. Muslim)
  1. Setelah mendapat tempat dibelakang maqam Ibrahim, kalau tidak mendapatkanya bisa dimana saja yang penting masih di Masjidil Haram, lakukanlah shalat dua raka’at. Raka’at pertama membaca Al-Kafirun, raka’at kedua membaca surat Al-Ikhlas dengan Jahr (dikeraskan bacannya). Bagi wanita, cukup didengar sendiri. Bacaan suratan tadi setelah membaca Al-Fatihah tentunya.
  2. Kembali ke Hajar Aswad
    1. Seusai shalat, kembali ke Hajar Aswad untuk Taqbil, Istilam, atau Isyarat, sambil membaca:
BISMILLAHI ALLAHU AKBAR
“Dengan menyebut Nama Allah, Allah yang Maha Besar”
  1. Menuju tempat air Zamzam untuk minum dan mengisi wadah air minum dengan air zamzam
  2. Selanjutnya pergi ketempat Sa’i
Shalat dua raka’at usai thawaf di belakang maqam Ibrahim, pada raka’at pertama membaca surat Al-Kafirun dan membaca surat Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
Meminum air dari sumur Zamzam dan mengisi tempat airnya  juga termasuk dalam rankaian ibadah Thawaf.

Beberapa Kesalahan Dalam Thawaf

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh sebagian jama’ah haji, diantaranya:
  1. Memulai thawaf sebelum Hajar Aswad, sedang yang wajib haruslah dimulai dar Hajar Aswad.
  2. Thawaf didalam Hijr Ismail. Itu berarti ia tidak mengelilingi Ka’bah, tapi hanya sebagiannya saja, karena Hijr Ismail termasuk Ka’bah, maka dengan demikian thawafnya tidak sah (batal).
  3. Raml (berjalan cepat) pada seluruh putaran yang tujuh. Padahal Raml itu hanya dilakukan pada tiga putaran pertama dan itupun tertentu dalam Thawaf Qudum saja.
  4. Berdesak-desakan untuk dapat mencium Hajar Aswad, dan kadang-kadang sampai pukul-memukul dan saling mencaci maki. Hal itu tidak boleh, karena dapat menyakiti sesama muslim, disamping memaki dan memukul antar sesama muslim itu dilarang kecuali dengan jalan yang dibenarkan agama.
  5. Tidak mencium Hajar Aswad sebenarnya tidak membatalkab thawaf, thawafnya tetap sah sekalipun tidak menciumnya. Maka cukuplah dengan berisyarat (melambaikan tangan) dan bertakbir disaat berada sejajar dengan Hajar Aswad, walaupun dari jauh.
  6. Mengusap-usap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan barokah dari batu itu. Hal ini adalah bi’ah, tidak mempunyai dasar sama sekali dalam syariat Islam. Sedang menurut tuntunan Rasullullah Shallallahu alaihi wa Sallam cukup dengan menjamah dan menciumnya saja. Itupun kalau memungkinkan.
  7. Menjamah seluruh pojok Ka’bah, bahkan kadang-kadang menjamah dan mengusap-usap seluruh dindingnya. Padahal Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah menjamah bagian-bagian Ka’bah kecuali Hajar Aswad dan RukunYamani saja.
  8. Menentukan do’a khusus untuk setiap putaran thawaf. Karena hal itu takpernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Adapun yang beliau lakukan setiap melawati Hajar Aswad adalah bertakbir. Pada setiap akhir putaran antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani beliau membaca:
RABBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH, WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
“Ya Allah, berikanlah kebaikan di duina dan berikan kami kebaikan di akhirat, dan hindarkan kami dari siksa neraka” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
9. Mengeraskan suara pada waktu thawaf sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama’ah atau para muthawwif yang dapat mengganggu orang lain yang juga melakukan thawaf.
10 Berdesak-desakan untuk melakukan shalat di dekat Maqam Ibrahim. Hal ini menyalahi sunnah, disamping mengganggu orang-orang yang sedang thawaf. Maka cukup melakukan shalat dua raka’at itu ditempat lain didalam Masjidil Haram.

untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website biaya umroh 2013http://umrohhajiku.com/
 

Tata cara Umroh

Tata cara Umroh

Pengertian-umroh
Pengertian-umroh
Berikut adalah urutan kegiatan Umroh berdasarkan waktu dan tempat:
  1. Apabila kita telah sampai di miqat, maka mandilah dan pakailah wangi-wangian jika hal itu dimungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihrom/ihram, diutamakan berwarna putih. Bagi wanita boleh mengenakan pakaian yang disukai, dengan syarat tidak menampakkan perhiasan. Setelah berniat ihram untuk umroh seraya mengucapkan Talbiah. Bagi kaum pria hendaknya mengucapkan talbiah ini dengan suara keras, sedangkan bagi wanita hendaknya mengucapkannya dengan suara pelan. Kemudian perbanyaklah membaca talbiah, dzikir dan istighfar serta menganjurkan berbuat baik dan mencegah kemungkaran.
  2. Apabila kita telah sampai di Mekkah, maka lakukanlah thawaf di Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad sambil bertakbir dan selesai di Hajar Aswad juga. Bacalah dzikir serta do’a yang anda kehendaki. Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad sebaiknya kita membaca: Kemudian setelah Thawaf, lakukanlah Sholat dua raka’at dibelakang maqam Ibrahim ‘Alaihi Salam walaupun agak jauh dari tempat tersebut jika hal itu mungkin, jika tidak mungkin, lakukan Sholat ditempat lain di dalam Masjid.
  3. Kemudian keluarlah menuju Shafa dan naiklah ke atasnya sambil menghadap Ka’bah, bacalah tahmid serta takbir tiga kali sambil mengangkat kedua tangan, bacalah do’a dan ulangilah setiap do’a tiga kali sesuai sunnah Rasulullah saw, lalu ucapkanlah: . Ucapkanlah bacaan tersebut tiga kali, dan tak mengapa apabila kita baca kurang dari itu. Kemudian turunlah dan lakukan Sa’i Umroh sebanyak tujuh kali putaran dengan berjalan cepat diantara tanda hijau dan berjalan biasa sebelum dan sesudah tanda tersebut, kemudian naiklah kita keatas Marwah, lalu bacalah takbir dan tahmid tiga kali apabila mungkin sebagaimana yang dilakukan di Shafa. Dalam Thawaf ataupun Sa’i, tidak ada bacaan dzikir wajib yang khusus untuk itu. Akan tetapi dibolehkan bagi yang melakukan Thawaf atau Sa’i untuk membaca dzikir dan do’a atau bacaan Al Qur’an yang mudah bagi kita, dengan mengutamakan bacan-bacaan dzikir dan do’a yang bersumber dari tuntunan Rosulullah saw.
  4. Bila kita telah selesai melakukan Sa’i, maka cukurlah dengan bersih (gundul) atau pendekkan rambut kepala kita. Sampai disini selesailah prosesi Umroh kita dan selanjutnya kita diperbolehkan melakukan hal-hal yang tadinya menjadi larangan Ihram.
untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website biaya umroh 2013http://umrohhajiku.com/

Ibadah Umroh itu Tidaklah Mudah

Ibadah Umroh itu Tidaklah Mudah

Ibadah Umroh itu ternyta tidaklah mudah, itu kalau ingin memperoleh Umroh yang Mabrur atau Maqbul, karena sangat terkait dengan amalan sebelum berangkat. Karena tidak mungkin Mabrur, soleh ataupun taqwa itu sendiri diperoleh hanya dalam waktu 1 Minggu saja tanpa persiapan lahir batin di tanah air.
Ibadah Umroh juga tidak hanya berpatokan pada kemampuan materi, sekalipun bersifat Sunnah tapi tetaplah dilakukan dengan sungguh-sungguh sesuai rukun Umroh yang sudah ditentukan.
Ada beberapa persiapan yang diperlukan secara Dhohir, seperti yang saya baca pada buku petunjuk Umroh :
1. Bertobat dari segala dosa dan Maksiat, baik dosa kepada Allah Swt, yaitu pelanggaran dari segala larangan-Nya dan keengganan melaksanakan perintah-Nya, maupun dosa kepada sesama manusia.
Pada point ini rasanya adalah sesuatu yang harus sungguh-sungguh dilakukan, agak berat memang. Tapi kalau diniatkan dengan ikhlas tidaklah menjadi berat.
2. Meminta izin/restu orang tua atau yang dituakan.
Untuk point ini bukanlah sesuatu yang berat, tapi tetap saja harus dilakukan dengan penuh keikhlasan.
3. Membayar segala hutang, mengembalikan harta yang di peroleh dengan cara zholim (Korupsi) dan aniaya (merampas hak orang lain).
Point ini bagi orang yang senantiasa memelihara diri dari hutang dan prilaku zholim, Insya Allah bukanlah sesuatu yang sulit.
4.Dana yang digunakan benar-benar halal dan bersih.
Point ini sama halnya dengan point 3, bukanlah sesuatu yang berat bagi orang2 yang bisa memelihara hartanya dari hal-hal yg zholim.
5.Menyiapkan nafkah yang cukup bagi keluarga yang di tinggalkan.
Point ini juga bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipenuhi, itu kalau niat dan persiapannya memang sudah bulat.
6. Banyak bersedekah kepada dhu’afa, fakir dan miskin.
Point ini juga tidaklah terlalu sulit untuk dipenuhi, bagi orang-orang yang peduli sama sesama.
7. Sebelum berangkat, berpamitan kepada teman, tetangga dan saudara lainnya yang berdekatan. Meminta restu mereka, dan mendoakan untuk mereka.
Selain persiapan dhohir ini ada juga persiapan Batin, yang juga menjadi sesuatu yang sangat penting bagi Mabrurnya Ibadah Umroh tersebut, yaitu :
* Niat dan tujuan semata-mata karena Allah Swt, dan bukan untuk mencari kemasyhuran dan gelar.
Dan masih ada beberapa point lagi yang kurang lebih hampir sama dengan persiapan dhohir pada intinya.
Nah ternyata Ibadah Umroh sekalipun bersifat Sunnah, tapi tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa persiapan Dhohir maupun Batin. Itu bagi yang menginginkan Ibadah Umroh yang Mbarur. Ini berdasarkan ketentuan yang saya dapat dari panduan Ibadah Umroh, yang menurut saya penting untuk saya share di Kompasiana ini. Bagi Kompasianer yang sudah pernah menunaikan Ibadah Haji atau Umroh, jika tidak keberatan bisa di share pengalamannya, agar bagi kami yang belum melaksanakan bisa memahami.
Tapi percayalah tidak ada yang sulit jika Allah ingin memudahkannya, selama kita senantiasa memohon Ridho dan Kemudahan-Nya.
Terima kasih

untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website biaya umroh 2013http://umrohhajiku.com/